O-CLOCK!

Selasa, 11 Februari 2014

RINDU MUHAMMAD



“Jasad ini tidak terlambat
Untuk bertemu denganmu
Kecuali hati ini merindukanmu
Dan ingin cepat-cepat bertemu denganmu
Bagaimana bisa duduk tenang
Seorang yang sedang dilanda rindu
Yang selalu digerakkan oleh dua kekuatan,
Yaitu kerinduan dan harapan
Jika aku berdiri untuk berjalan,
Maka tidak ada tujuan bagiku
Kecuali hanya engkau
Dan jika aku duduk,
Tidak ada yang menyibukkan hati ini
Kecuali hanya engkau
Aku merindukanmu,
Namun keinginan hati untuk bertemu denganmu
Tidak bisa terkabulkan



 



Dearest Diary, malam menjelang tidur.....
Rasul, aku ingin bertemu. Mengadukan segalanya padamu. Membenamkan wajakku pada dekapan hangat tubuhmu, seperti dekapan seorang ayah kepada putrinya.
Rasul... selalu kubayangkan aku menjumpaimu. Duduk di sampingmu, menangis di pundakmu dan menelungsupkan sembabnya wajahku dalam lebar jubah putihmu. Lalu kau hapus air mataku dengan sorban hijaumu, ya Rasul.....
Tapi, ini terlalu muluk. Aku malu, wahai kekasihku. Karna aku tak pernah pantas untuk itu. Tapi.... aku begitu rindu, pada wangi misk keringatmu, pada cahaya yang berpendaran di bola mata dan wajahmu, pada tegapnya tubuhmu, pada tanda sujud  yang menghitam di dahimu, juga pada senyum ramahmu yang mampu memabukkan siapa saja yang  menatapmu. Aku ingin sosokmu, ya Hubb. Hadir di depanku, walau hanya dalam mimpi. Tapi ini sungguh tidak mungkin. Amat sangat mustahil!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar