O-CLOCK!

Rabu, 05 Februari 2014

ANDAI ≠ MIMPI

Andai ,andai adalah sebuah kata yang menurut saya pribadi memiliki arti semu, so andai samadengan semu. Iya semu, khayal, bayang, ga nyata, fatamorgana, dan nothing. Sebuah “andai” itu penghancur, Cuma impian kosong dan bualan hidup. Andai itu buat orang-orang yang pengen lari dari kenyataan, buat seorang loser. Dan saya ga suka berandai-andai, saya juga ga suka orang yang berandai-andai. Andai itu ga mensyukuri hidup, padahal Tuhan udah ngasih anugrah yang nyata buat hidup setiap pengandai. So harus ada rumus take and gift dong caranya ya dengan hidup yang senatiasa bersyukur. Bersyukur terhadap yang telah ada, bersyukur terhadap yang telah diberikan, bersyukur terhadap apa yang akan diberikan, dan tetap giat berusaha untuk melakukan yang terbaik. Dan kita juga juga harus benar-benar percaya bahwa rancangan Tuhan itu melebihi “andai” kita  dan Tuhan akan selalu memberikan segalanya, lebih dari apa yang dapat para pengandai pikirkan. Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.

Suatu hari ada temen protes saat dia tau statement saya itu,  dia bilang “ lifa, kamu sangat terlihat naif. Andai bukankah sebuah impian? Andai bukankah mimpi yang belum terwujud? Dan kamu pasti tau bahwa setiap makhluk itu wajib untuk bermimpi. Karena bermimpi maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu.  Dan kenapa sekarang kamu beranggapan bahwa mimpi yang berupa andai itu penghancur? Bukankah setiap penghancur itu haram? Apa kamu juga berusaha menHaramkan mimpi itu?”

Oke, hari itu saya kembali berklarifikasi. Mimpi yang seperti apa ini? Karena menurutku mimpi itu yang benar-benar harus diwujudkan, seperti mimpi pada umumnya mimpi bahwa setiap makhluk harus sukses dan bukan hanya sekedar sukses di dunia tapi juga harus sukses akhirat, dan itu semua harus dilandasi dengan rasa syukur yang dalam. Dan sebuah sebuah ANDAI itu adalah yang seperti “punuk merindukan bulan” . Tuhan telah memberikan apa-apa kepada kita sebab Tuhan tau apa yang pantas untuk kita. Kenapa tidak mencoba lebih bersyukur dengan apa-apa yang diberikan itu?. Dan sanggahan mu itu adalah sebuah arti dari mimpi bukan andai.  Ya, kita boleh melihat keatas dari kemampuan kita, tapi apakah harus kita mendongak keatas melulu? Karena itu akan membuat kita merasa selalu tidak puas.  Cobalah untuk tetap seimbang dan coba untuk merunduk walau itu hanya sebentar maka kamu akan bisa merasakan betapa anda harus bersyukur dengan apa-apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Haram,  subuah haram terjadi jika andai yang kau sebut mimpi itu hanya sebuah andai kosong tanpa mampu untuk dicapai. Haram pada ”andai” ku ini adalah andai atau pengandaian yang hanya mengandai yang  memenuhi pikir dengan sebuah andai-andai yang “semrawut”. So, daripada punya andai-andai yang ga ada misinya, harus tau diri aja dong seberapa kemampuan yang kita punya dan dari pada sibuk membuat pengandaian yang ga ada ujungnya harus dong kita menyibukkan diri dengan rasa syukur terhadap apa-apa yang telah dicapai. 
Dan tentu anda dan saya juga paham bahwa “andai” yang Cuma “andai” itu bodoh. Dan seorang pengandai yang malas bekerja untuk mencapai sebuah andai adalah orang yang berusaha lari dari kenyataan hidupnya. Dan itu Nothing.
SEKALI LAGI ANDAI  MIMPI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar